Sabtu, 23 Oktober 2010

Arti Hidup-Motivas Islami..

Dalam berbagai literatur, video, audio, atau pun dalam seminar, mungkin Anda pernah mendapatkan materi tentang arti hidup. Para motivator atau ahli pengembangan diri mengatakan bahwa memahaminya adalah langkah penting dalam menggapai sukses. Saya setuju, bahkan bukan hanya sukses dunia, tetapi sukses duni akhirat jika kita memahaminya dengan benar.
Ada satu hal penting yang harus kita perhatikan disini. Saat si motivator atau trainer memandu Anda menemukan arti hidup. Betulkah akan dipandu ke arti hidup yang sesungguhnya? Jangan main-main dengan ini, sebab hidup kita di dunia akan menentukan hidup kita di akhirat.

Adakah Nilai-nilai Universal?

Saya selalu bertanya dengan apa yang disebut dengan nilai-nilai universal. Katanya, nilai-nilai yang diterima oleh semua agama. Apa yang salah? Mungkin, seseorang bisa mengumpulkan nilai-nilai yang diterima oleh semua agama. Artinya dia mengeliminir nilai-nilai yang hanya diterima oleh suatu agama, termasuk agama Islam. Jadi, saat kita hanya mengambil nilai-nilai universal, maka kita tidak akan mendapatkan nilai-nilai Islam secara utuh atau secara integral.
Nilai-nilai yang kita anut, akan menentukan hidup kita. Saat nilai yang kita anut tidak utuh, maka hidup kita pun menjadi tidak utuh. Hal ini, jika kita hanya mengandalkan nilai-nilai yang diajarkan oleh para trainer atau motivator yang katanya memberikan nilai-nilai universal. Saya tidak melarang Anda belajar kepada mereka, tetapi jangan cukup sampai disana. Kita harus mau melihat cara hidup sesuai dengan panduan kita sebagai Muslim.

Arti Hidup Menurut Islam

Agar kita tidak memahami arti hidup secara dangkal, kita harus kembali memahaminya dari sumber atau rujukan yang benar, yaitu Al Quran dan Hadits shahih. Tentu saja, jika kita menggalinya lebih dalam menurut Al Quran dan Hadits akan menjadi pembahasan yang panjang. Yang akan saya tekan disini ialah, kita jangan menyerahkan pemahaman dari sumber yang tidak jelas tidak pasti. Pemahaman yang salah bisa mengubah kehidupan kita, bahkan kehidupan kita nanti di akhirat.
Pada intinya, arti hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia ini tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yang dimaksud tentu saja pengertian ibadah yang benar, bukan berarti hanya shalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah dalam setiap aspek kehidupan kita.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS Adz Dzaariyaat:56)
Ibadah… inilah arti hidup sesungguhnya.




Menyelami Makna Kehidupan untuk Meraih Kesuksesan

Judul di atas ternyata sangat menarik untuk dikaji. Walaupun menggunakan judul yang berkonotasi negatif tetapi sesungguhnya buku ini sarat dengan nilai spiritual dan nilai positif. Apalagi untuk para remaja yang sedang mencari jati diri. Bahasan dalam buku tidak hanya masalah remaja, tetapi juga tentang kehidupan dan hubungan dengan Allah SWT. Manusia sejatinya berusaha menjadi seorang yang mencari dan mengejar kebahagiaan yang hakiki sesuai dengan apa yang menjadi keyakinannya. Kebahagiaan ketika berjumpa dengan Sang Maha Pencipta.
Buku yang dikemas dengan sederhana ini mengajak Anda berpikir untuk bersama-sama menjadi generasi yang membangun ke arah yang lebih baik. Melalui pendekatan cerita yang ringan dan menarik serta menyentuh relung hati yang paling dalam, menjadikan buku ini sangat bermanfaat untuk Anda. Buku ini menyampaikan nasihat yang menginspirasi untuk lebih menambah cinta kepada Allah. Singkat kata, buku ini mengajak Anda menganalisis mana yang baik dan mana yang buruk.
Salah satu yang menginspirasi Anda dalam buku ini adalah senyuman. Penulis mengisahkan sesuatu yang dahsyat tentang senyuman. Senyum mempunyai nilai yang sangat positif.  Karena itu sambutlah hari-harimu dengan senyuman dan berdoalah serta optimis dalam hidup. Insya Allah setiap hari akan menjadi hari kemenangan Anda, ide kreatif pun akan hadir dalam jiwa yang bersemangat dan pikiran yang positif.
Hal lain yang menjadi pokok pembahasan buku ini adalah pemahaman tidak dalam semua hal pemuda menjadi penerus. “Kalau yang diwariskan itu kebobrokan, maka pemuda harus menjadikan perannya sebagai generasi pengubah bangsa.”
Materi dalam buku ini menyadarkan pembaca akan adanya potensi besar dalam diri setiap manusia. Berawal dari kesadaran tersebut, yang kemudian dilekatkan pada tujuan hidup serta kehendak dan keyakinan yang kuat, kesuksesan bukan hal yang tidak mungkin dan sulit untuk diraih. Apalagi bagi Anda yang berjiwa muda dan selalu bersemangat dalam hidup.
Pencarian kebahagiaan dan jati diri manusia itu dilakukan dengan memaknai hidup yang ada di dalam diri manusia itu sendiri. Diri manusia senantiasa tumbuh dan berkembang, baik raga maupun jiwanya. Raga manusia terlihat secara fisik sehingga pertumbuhan dan perkembangannya terlihat dan terukur. Lalu bagaimana dengan jiwa? Anda tentu harus merasakannya dengan memahami perkembangan jiwa yang dicirikan dengan adanya perkembangan mental dan spiritual yang mempengaruhi cara pandang dalam memaknai hidup. Allah SWT berfirman, Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS. Asy-Syam (91) : 9-10)
Dengan bahasa yang sederhana, jelas,  dan mudah dipahami, penulis yang bergelut di bidang training sumber daya manusia ini memotivasi Anda tanpa menggurui untuk memaknai hidup dengan selalu bersyukur dan bekerja keras. Penulis berusaha mengajak Anda mengarungi perjalanan spiritual untuk membangun kebangkitan Indonesia di masa yang akan datang. Buku ini sangat tepat untuk Anda miliki, karena itu tuntaskan keingintahuan Anda dengan memilikinya. Selamat membaca! (Baihaqi Nu’man).

Segera miliki buku ini yah teman-teman.

Apakah makna dari Kehidupan itu??

Ungkapan tentang Makna Hidup dan Kehidupan

Hidup dan Kehidupan…
Itulah yg harus kita hadapi di Dunia ini
Teruslah merasa Hidup
Agar kamu merasakan arti Kehidupan sesungguhnya
Hidup selalu naik turun
Irama itu bagaikan alunan musik yg apabila kita nikmati
Maka akan indahlah Kehidupan yang akan kita hadapi
Begitu banyak pelajaran Hidup yg bisa kita pelajari dari sekeliling kita
Karena Kehidupan tidak akan berhenti dan terus berjalan tanpa menunggu waktu
Kecuali ajal yang memisahkan kita dari Kehidupan dunia ini..
Nikmatilah hidupmu seakan kau akan hidup selamanya
Dan Beribadahlah sebanyak-banyaknya untuk tabunganmu seakan-akan kau akan mati besok.




Makna Kehidupan.

Kehidupan yang tak teruji bukan kehidupan yang berharga bagi seseorang”, demikian Plato mengutip kata-kata dari Socrates di dalam bukunya Dialogues dan Apology. Sebenarnya jika seseorang menyelidiki kehidupan secara mendalam, ia akan menemukan bahwa yang dicari oleh jiwa adalah mengetahui makna hidup ini. Para saintis mencarinya di dalam dunia ilmu pengetahuan, para artis di dalam seninya, para filosof mencarinya di dalam filsafat. Apapun minat masing-masing orang tentu berbeda-beda, namun kecenderungan yang sebenarnya adalah sama, yaitu menemukan arti hidup itu sendiri. Ini menunjukkan bahwa jiwa datang ke dunia ini adalah untuk tujuan ini, untuk menyadari dan memahami makna kehidupan ini.
Baik secara material maupun spiritual setiap jiwa sedang berjuang untuk tujuan ini dengan jalannya masing-masing.
Kita dapat melihat ini pada tingkah laku bayi. Keinginan bayi melihat sesuatu, menyobek-nyobeknya dan melihat ada apa di dalamnya, menunjukkan hasrat jiwa untuk melihat kehidupan, untuk memahami kehidupan. Tentu saja efek dan pengaruh kehidupan di muka bumi ini membuat manusia mabuk. Dan karena mabuk atau lupa diri inilah ia menjadi sedemikian hanyut dengan dirinya sendiri serta kepentingannya sendiri hingga ia tersesat dan lalai dengan watak pembawaannya sendiri. Sebenarnya hasrat manusia yang paling dalam bukan mencari makanan atau kenyamanan. Kecenderungannya yang paling dalam adalah mencari pemahaman atas kehidupan. Seorang anak akan terus-menerus bertanya kepada orang tuanya, ‘Apa ini? Apa itu? Apa maksudnya ini semua?’ Ini menunjukkan adanya keinginan yang terus-menerus untuk mengetahui makna kehidupan, sebuah keinginan yang terus berlaku sepanjang hidup.
Apakah hal ini memiliki pelajaran atau pengajaran kepada kita?
Tentu saja! Hal ini mengajarkan kita tentang suatu prinsip bahwa sumber dan tujuan alam semesta adalah satu dan sama, bahwa Pencipta menciptakan segalanya untuk mengenal ciptaan-Nya. Tetapi bagaimana sang Pencipta melihat dan memahami ciptaan-Nya? Tidak saja di dalam aspek yang paling tinggi dan paling dalam, tetapi juga melalui segala sesuatu, Tuhan sedang terus-menerus memperhatikan dan memahami ciptaan-Nya.
Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” (QS 55 : 29)
Maka bila ada yang bertanya, ‘Apakah seni itu? Apakah seni itu buatan manusia?’ Jawabannya adalah, ‘Ya, seni memang buatan manusia, tetapi juga buatan Tuhan melalui tangan manusia.’ Jika demikian bagaimana mekanisme yang telah dan sedang berlaku di alam semesta?
Sejatinya, alam ini bekerja, akan tetapi bekerja untuk tujuan apa?
Jawabnya : bekerja untuk memahami dirinya sendiri!
Lalu bagaimana mekanisme dunia itu sendiri? hidupkah ia ataukah mati? Sebenarnya, apa pun yang kita sebut hidup maka ia hidup, dan apa pun yang kita pikir ia mati juga sebenarnya tidak mati. Ia juga hidup!
Kita biasa mengatakan ini benda mati dan itu benda hidup! Padahal sebenarnya tidak ada satu pun benda yang mati, semuanya adalah makhluk hidup, hatta sebutir debu.
YANG TERTIDUR DAN YANG TERJAGA
Demikian juga, tidak ada bedanya antara mengambil jalan pintas dengan mengambil jalan yang lebih panjang. Yang satu berkeliling dulu dan yang lain mengambil jalan lurus. Tujuannya sama.
Yang berbeda ketika berada dalam perjalanannya, yang satu berjalan kaki, sementara yang lain naik kendaraan, atau yang satu tersadarkan di dalam perjalanannya, yang lainnya tertidur dan terlena dalam perjalanannya, sehingga ia tidak melihat pemandangan-pemandangan indah selama di perjalanan. Rasulullah saww justru bersabda, “Manusia dalam keadaan tidur dan bila ia mati maka ia baru bangun (tersadarkan)” 1]
Imam Ali as berkata, “Ahlud dunia karakbin yusaru bihim wa hum niyaam”, artinya : Para ahli duniawi itu seperti pengendara yang berja­lan dengan kendaraannya sementara mereka tertidur” 2]
Takdir dapat dibagi menjadi dua bagian. Bagian yang satu adalah mekanisme yang mengaktifkan takdir ini. Bagian yang lain adalah jiwa yang menyadarkan ini. Oleh karena itu mekanisme adalah mesin, sedangkan jiwa yang berada di dalamnya terdapat ahli mesin yang senantiasa sibuk agar mekanisme ini terus bekerja dan menghasilkan apa yang mesti dihasilkan.
Ada banyak metode dan cara yang manusia gunakan untuk mengetahui dan memahami. Dan pikiran merupakan sarana dan alat untuk mencapai tujuan. Sesuai dengan kesiapan alatnya, jiwa mengalami dan mengenal hidup. Kondisi pikiranlah yang memampukan jiwa untuk melihat kehidupan dengan jelas. Pikiran juga bisa diumpamakan sebagai air. Bila air keruh, maka sulit bagi kita untuk bercermin di atas permukaannya. Tetapi bila air itu jernih, maka kita dapat bercermin di atasnya. Sayangnya, manusia senantiasa hanya mengejar nilai-nilai yang bersifat materi, sehingga ia hanyut di dalam kehidupan ini dan kehilangan berbagai manfaat yang sesungguhnya dari hidup ini. Pada zaman sekarang ini manusia mendefinisikan peradaban sebagai kemajuan komersial atau industrial, ia menjadi ideal setiap jiwa. Dan menjadi sulit bagi jiwa untuk mencapai ketenangan untuk menyelesaikan tujuan yang terlahir dari jiwa itu sendiri. Hal ini bukan berarti perkembangan komersial dan industrial itu tidak perlu bagi kehidupan manusia. Tidak sama sekali! Sepanjang ia tidak meruntuhkan atau merintangi tujuan hidup manusia itu sendiri! Namun jika yang dilakukan sebaliknya, meski secara lahiriah ia meraih kemajuan, sebenarnya ia telah menyia-nyiakan hidupnya dan itu berarti hidupnya telah hancur.
Jika di Timur ada takhyul, maka di Barat pun ada. Ada takhayul yang menyebutkan bahwa hewan seperti kuda, kucing, anjing, burung, bisa memberi peringatan kepada seseorang bahwa ia akan jatuh sakit atau meninggal dunia, dan hal-hal lainnya yang serupa, dan terjadi sebagaimana yang diduga atau diramalkan, namun mengapa manusia tetap tidak bisa memahami dan merasakan hidup ini sebagaimana yang dirasakan oleh binatang? Mungkin jawaban sementara yang bisa disampaikan adalah bahwa binatang hidup lebih alamiah ketimbang manusia masa kini. Mereka lebih dekat dengan alam ketimbang manusia yang hanyut dalam kehidupan artifisial. Thomas Browne mengatakan, “Segala sesuatu adalah tiruan, sedangkan alam adalah karya seni Tuhan.” 3]
Jika binatang dapat mengetahui tanda-tanda alam maka selayaknya manusia dapat lebih mengetahuinya. Pengetahuan seperti inilah yang merupakan kepuasan atas hidupnya, bukan semua yang bersifat fisik dan lahiriah. Lalu dimanakah kekayaan manusia? Kekayaannya ada dalam pengetahuannya. Jika kekayaan hanya berada di bank dan tidak di dalam ilmu pengetahuannya, maka berarti ia tidak memilikinya. Ia ada di bank.
Semua yang diminati, apakah itu nilai, titel, kedudukan dan semua bentuk kepemilikan, dimana semua itu? Di luarkah? Tentu saja tidak!
Ini karena semua yang berada di luar hanya dapat diketahui melalui pengetahuan yang berada di dalam. Oleh karenanya semua kepemilikan yang sesungguhnya tidak lain yang berada di dalam. Dan yang berada di dalam itu adalah HATI, karenanya hati mesti dikembangkan, dan harus disesuaikan dengan ritme alam dan titian nadanya yang tepat. Jika ia sesuai dengan ritme alam dan pola-pola nadanya, maka ia akan dapat mencapai tujuannya.
LIMA METODA UNTUK MERASAKAN ILMU KEHIDUPAN
Ada 5 metoda yang berbeda, yang dengan kelima cara tersebut ilmu kehidupan dapat dirasakan. Cara pertama yang banyak kita ketahui dan kaum wanita dalam hal ini melebihi kaum pria, yaitu KESAN. Seringkali jika kita datang ke sebuah rumah atau menemui seseorang, maka yang pertama kali kita dapatkan sebelum berbicara dengan orang tersebut adalah kesan, apakah itu kesan yang menyenangkan atau pun yang tidak menyenangkan. Sebenarnya ini merupakan ilmu atau pengetahuan atas orang tersebut. Kadang-kadang ketika kita melihat seseorang, seolah kita ingin mengatakan, ‘Menjauhlah dariku!’.
Atau terkadang pada saat pertamakali kita bertemu dengan seseorang, tiba-tiba saja kita merasa tertarik padanya tanpa tahu alasannya.
Pikiran kita tidak memahami, namun jiwa kita secara ‘ajaib’ telah lebih dulu tahu. Bukan saja setiap orang mendapatkan kesan dari orang yang ia temui, bahkan jika ia memiliki kepekaan, ia pun dapat merasakan kesan dari surat yang datang dari seorang yang tak dikenal sekalipun. Banyak yang mengatakan bahwa mereka dapat mengatakan watak seseorang dengan ilmu physiognomy 4] atau phrenology 5]. Akan tetapi jika mereka tidak memiliki indera kesan ini di dalam hati mereka, meskipun mereka telah membaca ribuan buku tentang physiognomy atau phrenology, maka mereka tidak akan pernah memperoleh kesan yang sebenarnya.
Jadi indikasi apakah ini? Ini menunjukkan bahwa ilmu yang benar dari awal hingga akhir bukanlah milik dunia material.
Ada cara lain, yaitu cara intuitif. Kemudian, inspirasi, visi dan revelasi atau wahyu. Albert Einstein mengatakan,”Seseorang memulai hidupnya sesaat ia dapat hidup di luar kediriannya” (Wisdom of the Ages)
Catatan Kaki
1] Imam Khomeini, Rahasia Basmalah dan Alhamdulillah & Empat Puluh Hadits Bab Hadits Penuntut Ilmu hal. 44.
2] Nahjul Balaghah, Hikam: 64.
3] Sir Thomas Browne, 1605-1682, seorang ahli fisika Inggeris dan penulis essay, ia lahir di London, dan menyelesaikan studinya di Winchester College, University of Oxford, dan juga di Universities of Montpellier, Padua, serta Leiden.
4] Physiognomy : sebuah praktek yang sangat tidak ilmiah yang melibatkan sifat-sifat manusia menurut ekspresi wajah.
5] Phrenology : Franz Joseph Gall, 1758-1828, seorang dokter ahli anatomi Jerman yang lahir di Tienfenbronn. Gall mengembangkan sebuah sistem untuk mempelajari tengkorak, yang disebut phrenology. Dengan phrenology ini, ia menyatakan dapat mengungkap intelejensia dan kepribadian seseorang. Gall percaya bahwa garis bentuk tengkorak seseorang menunjukkan wilayah otak yang mengontrol berbagai kemampuan dan emosi tertentu. Walaupun phrenology sekarang dianggap sebagai ilmu pseudosains, Gall diakui oleh komunitas saintifik karena kontribusinya yang penting kepada pemahaman terdahulu mengenai lokasi-lokasi fungsi otak. Dialah saintis pertama yang mengidentifikasi perbedaan antara materi abu-abu dan putih di dalam otak dan sum-sum tulang belakang. Teorinya bahwa fungsi-fungsi mental yang berada di wilayah tertentu di dalam otak terbukti benar oleh penemuan-penemuan ahli anatomi pada abad pertengahan kesembilanbelas. Tetapi penemuan yang serupa ini dengan jelas membuktikan bahwa tulang tengkorak terlalu tipis untuk merefleksikan lokasi-lokasi dari fungsi mental yang berbeda-beda di dalam otak.